Arsip untuk Agustus, 2011
Sepertinya Al Hikam :29 akan menjadi postingan terakhir bulan Ramadhan 1432 H, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya bila ada salah dan khilaf dalam penyampaian. Insyaallah bila ada umur yang panjang akan saya lanjutkan setelah Lebaran,
Selamat berburu hari-hari akhir Ramadhan semoga Allah berkenan memberikan berkah di malam Lailatul Qadar.
selamat menyambut Idul Fitri mohon maaaf lahir batin, semoga Allah berkenan menerima segala amal kita,
Illahi anta maqsudi waridhoka mathlubi
Betapa jauh bedanya antara orang yang berdalil bahwa adanya Allah menunjukkan adanya alam, dan orang yang berdalil bahwa adanya alam menunjukkan adanya Allah. Orang yang berdalil dengan adanya Allah mengerti kebenaran adalah bagi Pemiliknya, sehingga ia menetapkan segala perkara dengan merujuk kepada asalnya. Sedangkan berdalil untuk adanya Allah adalah karena tidak sampai kepadaNya. Betapa tidak! Bilakah Allah itu ghaib sehingga diperlukan bukti-bukti untuk mengetahui adanya Allah? Dan bilakah Dia itu jauh sehingga benda-benda alamlah yang mengantar kepadaNya?
Al Hikam : 29
Apa yang tersimpan dalam kegaiban hati, pada dunia nyata akan termanifestasi
Al Hikam : 28
Di antara tanda keberhasilan pada akhir perjuangan adalah berserah diri kepada Allah sejak permulaan
Al Hikam : 26
Siapa cemerlang pada permulaaan, cemerlang pula pada kesudahan
Al Hikam : 27
Pinta tiada tertahan selama engkau memohon kepada Tuhan. Namun pinta tiada mudah bila pada dirimu sendiri engkau berserah.
Al Hikam : 25
Selama engkau berada di dunia ini, janganlah terkejut dengan adanya penderitaan. Sesungguhnya penderitaan muncul hanyalah karena memang menjadi sifat pantasnya atau karakter aslinya.
Al Hikam : 24
Jangan menunggu hingga habisnya gangguan bayang-bayang makhluk, sebab yang demikian itu akan menghalangimu dari wawas diri kepadaNya dalam tahapan dimana engkau Dia tempatkan.
AlHikam : 23
Tiada satu nafas berhembus darimu, kecuali disitu takdir Tuhan berlaku padamu.
Al Hikam : 22
Engkau meminta dari Allah berarti menuduhNya. Engkau meminta kepadaNya berarti mengumpatNya. Engkau meminta kepada selainNya berarti engkau tak punya rasa malu kepadaNya. Dan engkau meminta dari selainNya berarti engkau jauh darinya.
Al Hikam : 21
Bila semangat seorang salik ingin berhenti pada sebagian yang tersingkap baginya, suara-suara hakikat memperingatinya ‘Yang engkau cari masih didepan!’ demikian halnya bila tampak keindahan alam, hakikat-hakikat akan memperingatimu, ‘Kami hanyalah batu ujian, maka janganlah engkau kafir’ (QS 2 : 102)
Al Hikam : 20
Janganlah meminta kepadaNya untuk mengeluarkanmu dari suatu keadaan ke keadaan yang lain, Jika Dia menghendaki yang demikian, boleh jadi Ia telah memindahkanmu tanpa mengeluarkanmu dari keadaan sebelumnya.
Al Hikam : 19