Archive for the ‘puisi’ Category


Bila engkau merindukan Baytullah

Maka Ka’bah ada di depan matamu

Maka engkau tengah menyempurnakan putaran thawaf

Maka engkau tengah memperjalankan Sa’i

Maka engkau tengah melebur dalam dzikir di luasnya Padang Arafah

Maka engkau tengah membuang nafsu pada Lemparan Jumroh

Maka engkau tengah menyempurnakannya dengan tahallul

 

Bila engkau merindukan Baytullah

Maka engkau tengha khusyu’ dikedalaman do’a tempat mustajabah, engkau tengah memeluk Hijr Ismail, engkau tengah tenggelam dalam pengampunan dosa di Babut Taubah, engkau tengah membuka pintu langit di Multazam, engkau tengah ekstase dengan wanginya Hajar Aswat, engkau tengah menikmati kesegaran Zam-zam, engkau tengah khusyu dalam kemagisan di Masjid Ijabah.

 

Bila engkau merindukan kekasih sejati,

maka engkau tengah tersungkur di Raudhah, melepas rindu pada Sang Lelaki Pilihan, Muhammad Rasulullah, Salam mu’alaika Yaa Rasulullah, Salamu’alaika Yaa Habiballah….

 

Bila engkau merindukan Baytullah

Maka semesta akan membuka langit dan penuhilah panggilanNya ..

Labbaik Allahumma Labbaik…

Labbaikalaa Syarikalaka labbaik

Innal hamda wani’mata lakawalmulk laa syarikala

 

Akhir Ramadhan 1432 H

 

Balada Luka


Narsis menurut terjemahan bebas saya adalah kekurangpedean seseorang sehingga harus berkoar-koar untuk menunjukkan kelebihan atau prestasinya *hatsyiiiiii….!*

Maka inilah saya, yang sedang memamerkan *dikeplak* kenarsisan saya. Lanjut Baca »


Ketika rapuh tengah melepuh

Bukankah ada cinta untuk menambatkan sauh

Ketika gamang menghadang

Bukankah ada cinta tempat pijak berpegang

Ketika buih memudar harap

bukankah cinta pengumpul genap

enyah…enyahlah rapuh

enyah…enyahlah gamang

mari..mari satukan harap

dalam satu tarikan nafas

nafas cinta….


Assalamu’alaikum wrwb

Sahabat-sahabat di mana saja berada terutama sahabat-sahabat Eska, alhamdulillah, setelah melalui penjurian dan penilaian seluruh artikel inspiratif dan puisi yang masuk ke Panitia, dan juga setelah melalui berbagai diskusi dan pertimbangan tim juri dan Panitia Buku Antologi Sekolah Kehidupan, akhirnya telah terpilih sebanyak 19 (sembilan belas) artikel inspiratif dan 31 (tiga puluh satu) puisi untuk Buku Antologi Sekolah Kehidupan.

Terima kasih banyak sebelumnya kami haturkan bagi sahabat-sahabat semua yang telah mengirimkan naskahnya untuk Buku Antologi ini. Launching buku ini insya Allah akan diselenggarakan pada perayaan Milad Sekolah Kehidupan yang kedua pada 27 Juli 2008 mendatang.

Secara umum, kualitas tulisan yang masuk berada di level rata-rata. Namun ada beberapa yang karena kekuatan tema, dan keunikan gaya bahasa, membuat tulisan-tulisan tersebut layak untuk diterbitkan. Yang menjadi indikator penilaian adalah substansi cerita, gaya bertutur, dan kekuatan tema.

Berikut beberapa argumen juri dalam pemilihan artikel inspiratif:
• Bersahabat dengan Alam: Siu Elha Lanjut Baca »


bintnag

Dalam dunia yang paling kurindu,
aku menemukannya!
Pada sebuah mimpi dini hari
Begitu mengguncang..menggelora… Lanjut Baca »

K o s o n g


Dalam samudera sunyi tak bertepi Lanjut Baca »

Elang Itu Telah Terbang


Elang itu telah terbang
Bebas…
Teriring deras rinai hujan…
Pekat mendung..membayang
Dalam lorong jiwa yang kehilangan Lanjut Baca »

Tebas Saja Leherku


Tebas Saja Leherku
Jika Engkau memang mengutukku

Tebas Saja Leherku
Jika engkau memang melaknatku

Tebas Saja Leherku
Jika memang aku tak pantas mencintaiMu

Tebas Saja Leherku
Jika memang aku tak pantas menatap wajahMu

Tebas Saja Leherku
Jika memang malaikat tak Kau ijinkan
Mengangkat do’aku

Tebas Saja Leherku
Jika memang Ramadhan tak bersisa buatku

Tebas Saja Leherku
Jika memang tak pantas kuhadiri jamuanMu

Tebas Saja Leherku
Jika memang aku tak pantas mengais Lailatul QadarMu

Tebas Saja Leherku…..

Jika itu masih tak cukup
Potong-potong jariku, cungkili mataku, belah dadaku
Atau cincang sekalian tubuhku….

Jika itu penggugur laknatMu
Jika itu penggugur murkaMu
Jika memang itu syarat mencintaiMu
Jika memang itu penggadai jiwaku padaMu
Jika memang itu tumbal cintaku padaMu
Jika hanya itu penebus keindahanMu
Jika itu sebab Engkau menoleh padaku

Dan jika semua itu masih mengundang murkaMu, laknatMu
Habisi saja diriku
Hingga menjadi senoktah debu
Biarkan hilang…
Agar kutak menjadi sampah cintaMu

23 Ramadhan 1428 H


Ibu,
Jika rahimmu adalah pertapaan cinta
Sungguh aku nikmati masa penantian itu…
Untuk merekah, memuai sesuai titikku..
Untuk kusongsong perjalanan dunia…

Dan…
jika buaianmu adalah ladang aku mengenal cinta
ijinkan kureguk manisnya…
untuk bekalku dalam perjalanan dunia yang konon kejam dan melelahkan…

Ibu,
jika pangkuanmu adalah sandaran cinta
Ijinkan aku bermasyuk manja disana…
Dalam hangatnya peluk dan damainya rengkuhan

Pun,
Jika dunia adalah padang untuk mencari Cinta
Sungguh engkaulah oase bagiku
Untuk sejenak berhenti untuk menghela energi
Dan melanjutkan pencarian
Dalam ruang yang tak berujung dan tak berbatas.

dan Ibu,
jika akhirat adalah pertemuan Cinta,
dan ditelapak kakimu bersemayam surga,
dalam haribaan Cintamu aku ingin melebur
Karena sungguh yang kurindu bukan jasad yang melekat,
Namun karena kasih sayang dan Cinta
Yang sesungguhnya pancaran Asmau’ul Husna

18 Juli 2007

Yang semoga mampu jadi pelipur rindu di hampir tujuh tahun wafatnya ibu tercinta….